Harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan yang signifikan pada 28 Februari 2025, dengan anjlok hingga 6,57% dan mencapai level $79.752. Penurunan ini menarik perhatian banyak investor dan pelaku pasar yang bertanya-tanya apa yang menyebabkan harga Bitcoin turun drastis dalam waktu singkat. Untuk memahami lebih dalam, kita perlu mempertimbangkan sejumlah faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinya harga crash tersebut.
1. Kebijakan Moneter Global yang Ketat
Salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan harga Bitcoin adalah kebijakan moneter global, terutama yang diambil oleh bank sentral besar seperti Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat. Dalam beberapa bulan terakhir, terdapat kecenderungan untuk meningkatkan suku bunga untuk mengatasi inflasi yang masih tinggi di beberapa negara besar.
Kenaikan suku bunga yang lebih tinggi biasanya menyebabkan investor lebih memilih instrumen yang dianggap lebih aman seperti obligasi negara dan dolar AS, yang pada gilirannya dapat mengurangi minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin. Ketika likuiditas di pasar berkurang, banyak investor yang melakukan penjualan Bitcoin untuk mengamankan keuntungan mereka atau mengurangi kerugian.
2. Tindakan Regulator Terhadap Pasar Kripto
Selain kebijakan moneter, ketidakpastian regulasi juga merupakan faktor penting yang memengaruhi harga Bitcoin. Di beberapa negara, pihak berwenang semakin aktif dalam mengatur dan memantau transaksi cryptocurrency untuk mencegah aktivitas ilegal, termasuk pencucian uang dan pendanaan teroris. Ketika regulasi yang lebih ketat diterapkan, investor merasa khawatir bahwa pasar kripto bisa menghadapi pembatasan yang lebih ketat, yang menyebabkan penurunan minat investasi di Bitcoin dan kripto lainnya.
Berita mengenai peraturan yang lebih ketat atau adanya tindakan tegas dari negara besar seperti AS, Uni Eropa, atau China terhadap perdagangan Bitcoin bisa memicu penurunan harga yang tajam, seperti yang kita saksikan hari ini.
3. Penurunan Permintaan dari Institusi Keuangan
Bitcoin, yang sebelumnya banyak menarik perhatian dari institusi keuangan besar dan investor institusional, kini mulai menghadapi penurunan minat. Banyak lembaga keuangan yang awalnya optimis terhadap potensi keuntungan Bitcoin kini mulai melirik alternatif investasi lainnya yang dianggap lebih stabil, terutama dalam kondisi ekonomi yang lebih ketat.
Faktor ketidakpastian ekonomi global, ditambah dengan ketegangan geopolitik yang masih ada, mengarah pada keputusan untuk menarik dana dari aset berisiko seperti Bitcoin. Institusi yang sebelumnya mengakumulasi Bitcoin dalam jumlah besar kini berpotensi melakukan penjualan besar-besaran, yang menyebabkan harga BTC jatuh lebih dalam.
4. Kondisi Pasar Kripto yang Volatil
Pasar cryptocurrency secara keseluruhan dikenal dengan volatilitas yang tinggi, dan harga Bitcoin bukanlah pengecualian. Penurunan 6,57% hari ini juga bisa dipicu oleh aksi jual panik (panic sell) dari para investor retail yang merasa cemas terhadap masa depan harga Bitcoin. Ketika harga mulai turun, banyak trader yang berusaha menghindari kerugian lebih besar dengan menjual aset mereka, sehingga memperburuk penurunan harga.
Di sisi lain, beberapa analis juga mengamati adanya korreksi pasar setelah lonjakan harga Bitcoin dalam beberapa bulan terakhir. Pasar kripto sering kali mengalami fluktuasi tajam, dan penurunan ini bisa dianggap sebagai bagian dari siklus alami pergerakan harga yang tidak dapat diprediksi dengan pasti.
5. Perubahan Sentimen Investor Global
Sentimen investor dalam pasar kripto sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti berita ekonomi, kebijakan pemerintah, dan sentimen pasar global. Ketidakpastian yang terjadi di pasar saham global atau kondisi ekonomi global yang memburuk dapat memengaruhi keputusan investor untuk menjual aset-aset berisiko seperti Bitcoin.
Hari ini, beberapa analis mencatat bahwa terdapat kekhawatiran yang meningkat di kalangan investor mengenai prospek pertumbuhan global yang lebih lambat dan dampaknya terhadap permintaan aset berisiko. Ketika pasar saham mengalami penurunan atau ada laporan ekonomi yang mengecewakan, investor mungkin beralih ke aset yang lebih aman, meninggalkan Bitcoin dan kripto lainnya.
6. Faktor Teknis dalam Perdagangan Bitcoin
Selain faktor-faktor fundamental, analisis teknikal juga memiliki peran penting dalam pergerakan harga Bitcoin. Saat harga Bitcoin mendekati level support atau resistance tertentu, trader sering kali melakukan pembelian atau penjualan besar berdasarkan pola grafik yang telah terbentuk. Jika harga Bitcoin menembus level teknis yang dianggap krusial, ini bisa memicu lebih banyak aksi jual dari trader yang mengikuti indikator teknikal tersebut.
Seiring dengan pergerakan harga yang menurun tajam hari ini, banyak trader yang kemungkinan melihat sinyal negatif dari indikator teknikal, yang mendorong mereka untuk melakukan aksi jual dalam jumlah besar.
Kesimpulan
Penurunan harga Bitcoin sebesar 6,57% pada 28 Februari 2025 dipicu oleh beberapa faktor yang saling terkait, termasuk kebijakan moneter global yang ketat, ketidakpastian regulasi terhadap pasar kripto, penurunan minat dari institusi keuangan, volatilitas pasar kripto, serta sentimen negatif di kalangan investor global. Selain itu, faktor teknikal yang berperan dalam perdagangan Bitcoin juga memberikan kontribusi terhadap penurunan harga yang tajam.
Bagi investor dan trader, pergerakan harga Bitcoin ini menjadi pengingat bahwa pasar kripto sangat volatile dan bisa berubah dengan cepat. Penting bagi setiap pelaku pasar untuk selalu melakukan riset yang mendalam dan mengikuti perkembangan pasar secara rutin guna mengambil keputusan investasi yang bijaksana.