Pembukaan
Pada 25 Februari 2025, Ethereum (ETH), mata uang digital besar setelah Bitcoin, masih saja turun harganya cukup jauh. Walau Ethereum punya banyak sekali kegunaan di bidang DeFi (Keuangan Terdesentralisasi), NFT (Token Unik), serta aplikasi tanpa pusat lainnya, harga ETH turun tajam beberapa minggu belakangan. Sekarang yang jadi pertanyaan besar, adakah kemungkinan ETH bisa bangkit lagi dalam waktu dekat atau malah terus merosot?
Naik Turun Harga Ethereum
Harga ETH Sekarang
Pada tanggal 25 Februari 2025, nilai Ethereum ada di dekat $1.300, turun jauh dari harga di awal tahun yang sempat mencapai $2.000. Dalam minggu-minggu terakhir, harga ETH terus merosot dan banyak pemilik dana cemas dengan arah turun ini. Jatuhnya harga Ethereum yang curam ini jadi sorotan banyak pihak, baik pemilik dana kecil atau pemilik dana besar.
Alasan Kenapa Harga Ethereum Turun
Beberapa alasan utama yang membuat harga Ethereum jadi turun antara lain:
- Aturan yang Makin Mengikat
Arah aturan yang makin mengikat pada mata uang digital, terutama di negara penting seperti Amerika dan Eropa, mengubah rasa percaya pemilik dana. Tidak jelasnya aturan ke depan membuat banyak pemilik dana pergi dari pasar. - DeFi Makin Kurang Laris
Karena ekonomi dunia tak jelas, DeFi, yang dulu nomor satu di Ethereum, jadi kurang diminati. Beberapa proyek DeFi yang besar juga lagi susah, ikut bikin ETH jadi kurang dicari. - Blockchain Lain Ikut Saingan
Blockchain kayak Solana (SOL), Avalanche (AVAX), dan Cardano (ADA) mulai dilirik banyak orang karena transaksinya lebih kilat dan biayanya lebih murah dari Ethereum. Ini bikin Ethereum kehilangan banyak pengguna. - Harga Kripto Naik Turun Terus
Dunia kripto sering naik turun, terkait erat dengan keadaan ekonomi dunia. Bingungnya pasar, naiknya harga barang, dan aturan bunga bank di banyak negara pelan-pelan bikin orang kurang tertarik investasi di Ethereum.
Mungkinkah Ethereum Pulih Kembali?
1. Pembaruan Ethereum 2.0
Salah satu impian besar untuk Ethereum yaitu peluncuran Ethereum 2.0, mengubah cara kerja dari Proof of Work (PoW) menjadi Proof of Stake (PoS). Pembaruan ini ingin memperluas jaringan, hemat energi, dan makin aman. Bila Ethereum 2.0 sukses besar, mungkin saja harga ETH bisa melonjak lagi.
2. Dipakai Perusahaan Besar
Ethereum tetap jadi opsi penting buat banyak gagasan besar di ranah DeFi dan NFT. Andaikata makin banyak lembaga kakap yang berinvestasi atau bikin aplikasi di atas Ethereum, permintaan pada ETH bisa melonjak, ini menopang harga ETH tuk pulih.
3. Kemungkinan Baliknya Pasar Kripto
Umumnya, pasar kripto sungguh dipengaruhi oleh suasana hati pasar dunia. Seandainya pasar kripto mulai sembuh dan investor balik berinvestasi pada aset digital, ETH bisa balik pamer daya dan ngalamin kenaikan harga. Hal di luar kayak kokohnya ekonomi dunia dan aturan pemerintah yang pro bisa ikut ngangkat harga Ethereum.
4. Jagat yang Terus Bertumbuh
Ethereum tetaplah ibarat kebun raya yang sangat luas bersama aplikasi DeFi, NFT, juga kontrak pintar yang selalu bersemi. Proyek raksasa semisal Uniswap, Chainlink, dan Aave tetap menari di jaringan Ethereum, pertanda adanya ruang tumbuh lebih jauh jika ide baru terus hadir.
Kesimpulan
Di tanggal 25 Februari 2025, Ethereum (ETH) terkena siraman air dingin berupa penurunan harga yang lumayan tajam, imbas dari banyak hal di luar kendali, termasuk aturan yang kejam, lesunya minat pada DeFi, dan juga hadirnya pesaing dari rantai blok lain. Meski begitu, ada secercah cahaya yang bisa memberi asa pada bangkitnya Ethereum nanti, misalnya upgrade Ethereum 2.0, dukungan lembaga besar, dan kemungkinan pasar kripto kembali cerah.
Para penanam modal mesti waspada serta memikirkan hal itu, sebab meskipun harga Ethereum lagi jatuh saat ini, ada harapan pulih jika keadaan pasar serta proyek yang sokong Ethereum makin maju.